Sabtu, 01 November 2008

Sajak Indah buat Astuti Febiana


malam ini kulunasi janjiku padamu
akan kukatakan pada dunia
bahwa Tuhan tak sia-sia menghadirkanmu
di sini

ketika pertama kali kau datang
semua menitikkan airmata bahagia
dan kau menangis
dan kau meronta
tak tahu apa yang akan kau perbuat
di sini

tapi matahari seperti punya maksud lain
hampir setiap saat ia memandangmu
berhari-hari tanpa henti
setiap pagi
hingga senjakala

dan kau senantiasa tersenyum
dan aku paham
ternyata senyummu adalah titik embun
di gurun-gurun yang ditinggalkan para musafir
senyummu adalah rindu
yang dinanti-nanti para pengembara
yang dahaga

senyummu menaklukkan batu karang
yang menghalangi jalanmu
jalan menujuMu


Citayam, 1 November 2008
Asep Sambodja

1 komentar:

Rumah Asep Sambodja mengatakan...

Astuti Febiana adalah keponakanku sendiri.