malam ini kulunasi janjiku padamu
akan kukatakan pada dunia
bahwa Tuhan tak sia-sia menghadirkanmu
di sini
ketika pertama kali kau datang
semua menitikkan airmata bahagia
dan kau menangis
dan kau meronta
tak tahu apa yang akan kau perbuat
di sini
tapi matahari seperti punya maksud lain
hampir setiap saat ia memandangmu
berhari-hari tanpa henti
setiap pagi
hingga senjakala
dan kau senantiasa tersenyum
dan aku paham
ternyata senyummu adalah titik embun
di gurun-gurun yang ditinggalkan para musafir
senyummu adalah rindu
yang dinanti-nanti para pengembara
yang dahaga
senyummu menaklukkan batu karang
yang menghalangi jalanmu
jalan menujuMu
Citayam, 1 November 2008
Asep Sambodja
akan kukatakan pada dunia
bahwa Tuhan tak sia-sia menghadirkanmu
di sini
ketika pertama kali kau datang
semua menitikkan airmata bahagia
dan kau menangis
dan kau meronta
tak tahu apa yang akan kau perbuat
di sini
tapi matahari seperti punya maksud lain
hampir setiap saat ia memandangmu
berhari-hari tanpa henti
setiap pagi
hingga senjakala
dan kau senantiasa tersenyum
dan aku paham
ternyata senyummu adalah titik embun
di gurun-gurun yang ditinggalkan para musafir
senyummu adalah rindu
yang dinanti-nanti para pengembara
yang dahaga
senyummu menaklukkan batu karang
yang menghalangi jalanmu
jalan menujuMu
Citayam, 1 November 2008
Asep Sambodja
1 komentar:
Astuti Febiana adalah keponakanku sendiri.
Posting Komentar