Senin, 19 Januari 2009

Misalkan Kita di Gaza



kematian adalah kawan yang paling menenangkan
di luar itu, wajah-wajah yang mirip drakula
ehud olmert
ehud barak
tzipi livni
bertaring dan beracun

27 desember 2008
satu demi satu bom mereka jatuhkan
satu demi satu orang palestina mati
1.203 orang palestina mati
5.200 orang palestina terluka
jutaan manusia tak sanggup lagi
menyaksikan perkosaan
yang dilakukan israel
terhadap palestina
di depan mata
secara nyata
dan membabi buta

menjelang pelantikan obama,
israel umumkan genjatan senjata
sementara resolusi pbb tak pernah dianggap
tak pernah dihirau

kembang api di malam hari
itu fosfor putih, sayang
yang membakar dan menguliti kulitmu
permainan ini terlalu serius
dan di luar batas kemanusiaan

misalkan kita di gaza
sulit bagiku makan di restoran amerika
yang tak menganggap orang-orang palestina
sebagai manusia

Citayam, 18 Januari 2009
Asep Sambodja

Sabtu, 17 Januari 2009

Surat Terbuka buat Mahmoud Abbas




abbas,
kok bisa ya
ketika negara dibombardir negara lain
presidennya diam saja?

sampeyan ini presidennya siapa to?
israel menginjak-injak gaza
sampeyan kok diam saja?

sampeyan kan presiden
kok malah plesir ke amerika
yang jelas-jelas tertawa
melihat israel
mengangkangi palestina

sampeyan kan presiden
kok nggak berani kayak wiji thukul
yang mengatakan “Lawan!”
pada segala penindasan.


Citayam, 8 Januari 2009
Asep Sambodja

Minggu, 11 Januari 2009

Untuk Para Ibu Palestina



Duhai para ibu di Palestina
Ku tak lagi mampu mencerna segala dukamu yang tersaji dalam berita
Hatiku terlalu pedih hingga airmataku tak lagi bisa menetes bening tanpa warna
karena di dalamnya terkandung luapan amarah saat kulihat beribu anak yang terlahir dari rahimu terkoyak berjuta-juta peluru Israel.

Duhai para ibu di Palestina
kadang kusesali diriku yang tak mampu menggapai tanganmu agar bisa terlepas dari bangsa
Israel yang menuhankan dirinya
bangsa yang merasa berhak atas nasib kaummu
hingga mereka tak hanya mencabut nyawa anak-anakmu,
namun juga merasa berhak mencabut nyawamu
agar kau tak lagi melahirkan generasi baru intifada

Duhai para ibu di Palestina
Meski tak ada kerudung menutup kepalaku
meski gaunku tak sepanjang jubahmu
namun hatiku tak berbeda dengan hatimu
doaku tak berbeda dengan doamu
dekapan dan kasih sayangku untuk anak-anakku pun tak berbeda dengan dekapan dan kasih sayangmu terhadap anak-anakmu

Untuk itulah para ibu di Palestina
saat tubuhmu dan tubuh anakmu hancur oleh hantaman rudal Israel
saat itu pula seluruh jiwaku menyeru
ingin kukabarkan pada mereka bahwa kau dan anak-anakmu juga patut dilindungi seperti halnya para tentara Israel melindungi istri, anak dan ibunya
hak yang kau miliki juga tak berbeda dengan hak yang dimiliki oleh para ibu di seluruh dunia
yang akan selalu berupaya menjadikan anak-anaknya pahlawan bangsa
karena Palestina, seperti juga bangsa-bangsa di seluruh belahan dunia lainnya
yang tak ingin sejengkal tanah miliknya dikuasai oleh orang-orang yang tak berhak berdiri di atasnya

Queensland, Australia, 10 Januari 2009
Ratna Sugiarti

Kamis, 08 Januari 2009

Ehud Barak! Ehud Barak! Kembalilah ke Barak!



Ehud Barak! Ehud Barak!
Kau telah ciptakan karya seni instalasi
di jalur gaza
sejak 27 Desember 2008
maha karya yang mematikan
700 orang palestina
dan melukai 3.000 lainnya
begitukah caramu merayakan tahun baru?

Ehud Barak! Ehud Barak!
kini kuciptakan sebuah puisi
yang akan membuatmu selalu dikenang
sebagai tokoh dunia
yang layak masuk guiness book of world records
sebagai manusia pembantai paling sadis di dunia
melebihi Hitler
melebihi Ku Klux Klan!

Citayam, 8 Januari 2009
Asep Sambodja

Selasa, 06 Januari 2009

Tentang Masjid yang Dibom Tentara Israel



sudah delapan masjid di gaza yang hancur
dibom tentara-tentara israel

ya Allah,
aku mesti berdoa
atau meratap?

rumahMu telah dihancurkan
tak ada lagi azan
tak ada lagi kalam ilahi
yang ada tinggal suara ledakan
dan suara tangis yang tertahan

rumahMu tinggal puing
suara azan tinggal sunyi, hening
suara sirene dan suara tangis saling saut
suara bedil dan perih saling taut
pada maut

ya Allah,
aku mesti berdoa
atau meratap?
bukankah Kau maha bijaksana?

"luruskan dan rapatkan saf
kuatkan barisan
kita berjamaah melawan kebiadaban israel"

Allahu akbar!


Citayam, 7 Januari 2009
Asep Sambodja

Senin, 05 Januari 2009

Yang Baik dari Israel



sebenarnya aku ingin mendengar kabar baik darimu
tapi yang tampak darimu melulu taring dan cakarmu
yang meluluhlantakkan tubuh-tubuh mungil tak berdaya

apa yang baik darimu?
kau telah belajar baik dari gurumu
yang membombardir afghanistan
yang memporakporandakan irak
yang menggantung saddam hussein
yang mengancam iran
yang menyudutkan korea utara
yang mengejar-ngejar osama, bukan obama
dan kini
kau carutmarutkan palestina lagi

bukan kali ini saja
bukan kali ini saja

apa yang baik darimu?
tokoh jaringan islam liberal kita bilang
bertemu dengan dua orang israel
seperti bertemu dengan tiga orang cerdas
luar biasa kecerdasanmu
luar biasa
luar biasa
sama luar biasanya ketika kau hujani bom
di jalur gaza
yang mematikan 510 manusia
dan 5.000 lainnya luka-luka
dan akan terus bertambah
karena, kata ehud barak, ini perang tak berakhir
dan dunia membisu
menuli

ehud barak!, ehud barak!
dari apakah kau diciptakan?
lempengan besi baja?

terus saja kau muntahkan peluru-pelurumu itu
terus saja kau hujani palestina dengan bom-bom apimu
terus saja
bunuh saja
bunuh terus
habiskan pelurumu
habiskan senjatamu
mungkin yang ada di otakmu begini:
kalau peluru dan senjata itu tidak kau muntahkan,
maka akan jadi barang rongsokan
yang karatan!

dan mungkin pula yang ada di otakmu begini:
kalau peluru dan senjatamu habis,
toh akan dipasok oleh guru amerikamu

sekarang apa yang baik darimu?
tak ada
TIDAK ADA!

“halo ban ki-moon....
halo, halo!
masih ada lembaga perserikatan bangsa-bangsa?
masih ada gunanya lembaga itu?
halo…. halo!!!”


Citayam, 5 Januari 2009
Asep Sambodja

Jumat, 02 Januari 2009

Palestina Bertahanlah...!!!



Palestina
Sudah lama kau berjuang
Sudah lama kau berperang
Banyak orang meninggal
Banyak orang terluka
Banjir darah dan airmata, ada di mana-mana


Ketika damai menghampirimu sekejap
Tiba-tiba Gaza hancur merata
Lagi, ratusan jiwa melayang
Ribuan manusia terluka


Oleh Siapa?
Ah, seluruh dunia pun sudah mengetahuinya
Lalu kenapa begitu tega?
Apakah mereka bukan manusia?
Ataukah mereka tak punya rasa?


Sungguh, yang melakukannya adalah orang yang celaka
Suatu hari, PASTI...
Mereka akan menerima balasan sendiri
Atas semua perbuatan keji dan tak manusiawi


Mereka adalah ISRAEL....!!!


Depok Lama, 2 Januari 2009
Ausaa Mutiara Mumtaz

*) Puisi ini ditulis oleh siswa kelas 2 SD yang masih berumur 7 tahun.
Ayahnya adalah wartawan Anteve.

Kamis, 01 Januari 2009

Doa di Awal 2009





ya Allah
masih perlukah nabi baru
untuk menciptakan perdamaian
di timur tengah?



Citayam, 1 Januari 2009
Asep Sambodja