Kamis, 23 Oktober 2008

Dawai Surgawi


aku melangkah
mengikuti petikan dawaiMu
menaiki tangga
tangga nada laguMu
[keterangan: puisi ini entah saya tulis kapan, tapi saya temukan kembali dalam bentuk desain grafis yang dibuat oleh seniman muda bernama Akbarslalu. saya berusaha mencari profile lengkapnya, tapi ternyata kurang memadai, selain menyebut usianya 20 tahun. wajahnya mirip-mirip mahasiswaku. tapi, yang pasti, karyanya ini membuatku merinding sendiri. interpretasinya sangat dalam... saya muat karyanya ini karena kekaguman saya padanya dan sekaligus ungkapan terima kasih]
Asep Sambodja

Rabu, 22 Oktober 2008

Sajak April, 16


: yuni
sejarahmu kutuliskan hari ini
saat amerika dan inggris
dengan kehendak-hatinya sendiri
lakukan penjajahan pada irak
lantaran sumur-sumur minyak

apa yang kau tahu tentang amerika, kini
saat kau injak usia 16 april 2003
dan telah lewati masa purba

kau saksikan sendiri di televisi,
koran, majalah, dan internet
kisah barbar bangsa amerika

dengan apa sejarah mesti ditulis?
aku melihat airmata seorang ibu
yang mendidih di irak

meski dengan kebohongan yang sama
amerika pun tawarkan bantuan pada irak

omong kosong apalagi yang akan kau dengar
dari mulut sampah george w. bush
dan tony blair
-- dua penjahat perang abad modern?

aku ingin ucapkan selamat ulang tahun padamu
tapi saraf otak manusia di planet bumi, termasuk aku
telah dibengkokkan negara yang mengaku
sebagai nenek moyang demokrasi

sungguh, ingin sekali aku menyanyikan lagu
selamat ulang tahun untukmu
tapi rasa kemanusiaan umat manusia
dan juga perasaan sederhana yang kumiliki
tak mampu bendung badai amarah
presiden amerika dan perdana menteri inggris
yang meneriakkan pembantaian
yang menyebarkan pembunuhan

darah
darah
darah
sajak ini memang harus kutulis
untuk mengenangmu, sekaligus mengenang dunia
yang terpijak

aku telah melihat kerakusan pada degub jantung bush
aku telah melihat kebodohan pada sinar mata blair
dan aku saksikan dunia yang kacau dan bangkrut
oleh kerakusan dan kebodohan dua penjahat perang itu --
penjahat perang, penjahat kemanusiaan

aku tidak mengira
warna cintaku padamu akan seperti ini
tapi sejarah harus ditulis
kebenaran harus disuarakan
terus-menerus -- hingga kiamat nanti

kehancuran irak pada april 2003
menjadi sejarah hitam kemanusiaan

omong kosong dengan demokrasi amerika
omong kosong dengan kebebasan amerika
omong kosong dengan bantuan amerika
omong kosong dengan kebodohan inggris
omong kosong dengan omong kosong pbb

aku bersaksi
tiada hujan hari ini
hanya suara cecak, kodok, dan dingin
dan sayup-sayup suara motor tukang ojek di hutan citayam
dan demi cintaku padamu

cintaku padamu
tak kan goyah
oleh teroris bush-blair

kedua teroris
musuh dunia-akhirat itu
telah menyebarkan virus
bush's disease
blair's disease

hati-hati!

Citayam, April 2003
Asep Sambodja

Selasa, 21 Oktober 2008

Kepada Joko Pinurbo



dulu, ketika aku menginap di rumahmu, aku lupa
ternyata aku tak bawa celana
lalu kau pinjamkan, "Ini, pakai saja," katamu

dan aku percaya padamu begitu saja
dan aku memakai celanamu begitu saja

tiga bulan kemudian aku hamil
ternyata celana yang kau pinjamkan
bertengger seekor burung rajawali
yang kau pelihara bertahun-tahun lamanya...

Asep Sambodja

Tuhan, Aku Bertanya


: kado buat cha

terkadang aku berpikir
bahwa sejak awalnya
tubuh kita telah
berlumuran dosa
bahkan adam pun tak kuasa
bedakan cinta dan senggama
karena begitu tak terasa

adam mengajari kita tentang cinta
yang berperkara di mata tuhan
tanpa sogokan pengacara
yang bisa membenarkannya

tapi benarkah dosa
senantiasa di sekitar kita, dan begitu
bersimaharajalela
sejak awalnya kita hanya boneka
yang dicampakkannya dari surga
ke bumi jelata
tapi kita pun ketemu
pada akhirnya
atas kuasanya

Asep Sambodja

Senin, 20 Oktober 2008

Novel Ketiga



: in memoriam Ki Dyoti (Bapak Sujanto)

pertemuanku dengan ki dyoti
adalah pertemuan pertama dan terakhir sekaligus
di sebuah pesta kecil
di pusat dokumentasi sastra hans bague jassin

saat itu ki dyoti dan ani sekarningsih tampil di depan
sama-sama menghayati spiritualisme
yang kuingat, ki dyoti meramal mbak ani
bahwa mbak ani akan meninggal setelah menulis novel ketiga

ani sekarningsih telah menulis dua novel
namaku taweraut dan memburu kalacakra
setelah itu belum lagi terbit novel ketiga

kini ki dyoti mendahului kita
dan ia sudah siap jauh-jauh hari sebelum kita siap menerima kabar
siapa yang sungguh-sungguh, katamu, akan menemukan
yang sejati

selamat jalan, ki
semoga kau menemukan yang sejati


Citayam, 21 Oktober 2008
Asep Sambodja

Jumat, 17 Oktober 2008

Perkawinan


: buat Bung Kancil dan Teh Lena
mencintaimu sekarang ini tak sekadar
tidur seranjang semalaman bersamamu
sampai dinding bergetar…
tapi mesti ada agenda
yang kita sepakati bersama
sebelum aku melangkah kerja
dan kau melukis cakrawala

kita mesti susun daftar impian
yang diwujudkan dalam hitungan abad
karena setiap luka yang membekas
di kaki dan kepalan tangan
adalah ijab kabul yang pernah kuucapkan

bagaimana mungkin aku mencampakkanmu, perempuan
sama tak mungkin aku tepis bayangku sendiri
meski kau sembunyikan matahari

mencintaimu sekarang ini
tak sesederhana juliet menancapkan pisau
ke jantung dan terbaring di sisi romeo
tak sesederhana membangun negara
tapi butuh fantasi
untuk mengubah ocehanmu
menjadi cerita-cerita lucu
Asep Sambodja

Puisi Dangdut buat Widi Dwinanda



di sebuah kamis
kubaca novel tebal
tentang cinta

ada airmata di tengah tawa
ada pahit di tengah senyum
ada manis dalam airmata

aku memang tak pernah memberimu apa-apa
tapi puisi ini
berkata tulus
sepenuh hati, sepenuh jiwa
sebagai bunga yang kuberikan padamu
di bawah rembulan yang mengintip dari jendela kaca
ah, betapa lucu
betapa galau hatiku...

novel yang kubaca
penuh airmata
yang menguntai mutiara

semula aku yakin bisa memahamimu
lewat puisi mungilmu…

tapi aku tak pernah peduli
apakah puisiku ini sangat dangdut bagimu
yang pasti,
huruf-huruf yang menggigil karena airmata
akan kuselimuti dengan doa-doa

Citayam, awal 2008
Asep Sambodja