Senin, 17 November 2008

Eros Djarot, Lastri, dan Indonesia


kita ternyata
harus berjuang mati-matian
untuk berkarya
di negeri sendiri

barangkali orang-orang takut
pada kebenaran
atau takut
pada kenyataan
hingga Lastri dibungkam
dan dikebiri lagi
dikebiri dari dulu hingga kini

terlalu banyak orang-orang bodoh
terlalu banyak yang buta
mata dan hatinya
dan pikirannya

aku tak peduli
pada semua itu
kuharap kau pun begitu, Eros

hanya ingin kukatakan: teruslah berkarya!

teruslah membangun
Indonesia


Citayam, 16 November 2008
Kereta Taksaka
Asep Sambodja

3 komentar:

Bahtiar Berahi mengatakan...

Om Asep produktif betul ya nulis puisi. Wah, tulari aku dong. Sekalian bantu isi-in blogku: awamologi.livejournal.com. Masih baru dan awam banget nih.

Salam,
bahtiar heraudie

IBS Blogger mengatakan...

wow... dalem nih... emang bener banget!! saya suka puisi ini! bangsa ini seperti sekumpulan benang kusut yang kotor dan bau!

wsa mengatakan...

mas, kayaknya inspirasinya ga abis2 yaa.hehe... btw jangan bosen yaa kalo saya tanya2 dan minta sedekah ilmu... n_n