Minggu, 28 Desember 2008

Palestina! Palestina!



aku melihat palestina yang terluka
dan berdarah lagi

israel baru saja mengirim pesawat pembom F16
yang berisi malaikat pencabut nyawa
ke jalur gaza
hingga 270 orang mati
di gaza city

aku melihat palestina terluka teramat dalam
oleh tentara-tentara ehud olmer,
ehud barak, dan tzipi livni
dan 700 orang terluka lagi
bermandi darah lagi

tahun baru
membawa luka baru
meski yasir arafat dan isaac rabin
pernah bersalaman
di depan bill clinton
di tahun 1993

tapi apa arti salam-salaman simbolik itu?
apa arti senyum simbolik amerika itu?

mahmoud abbas, apa katamu
setelah ratusan jiwa mati lagi?
ismail haniyah, haruskah ada yang mati lagi?

perang ini mengisi sejarah sepanjang hidupku
sebelum aku lahir hingga kiamat nanti
perang ini akan terjadi lagi
dan lagi dan lagi…

masih mujarabkah doa?
masih berartikah airmata?

aku tak habis pikir
kenapa PBB tak mengirimkan pasukan perdamaian
di jalur gaza,
tepi barat,
dan yerusalem?

Kenapa?


Citayam, 28 Desember 2008
Asep Sambodja

Jumat, 26 Desember 2008

Desember Mengantarmu Pergi




: in memoriam Ismail Marahimin

desember ini hujan tak pasti
cuaca sering berganti sesuka hati

tapi kau pergi
kau pergi juga di desember ini

mungkin tak ada yang ingin
meninggalkan bunga-bunga yang belum bersemi
tapi kau menulis puisi
dan pergi dari sini

kenapa selalu ada yang pergi
sebelum tahun berganti
sebelum pagi
sebelum kucium tanganmu sekali lagi

biasanya kutunggu berita pagi
tapi bukan ini
bukan lagi kau pergi
untuk tak kembali

malam,
kabarkan aku kabut hitam
kabut hitam yang tipis
yang menahan gerimis
agar tak menangis


Citayam, 26 Desember 2008
Asep Sambodja

Selasa, 23 Desember 2008

Ode buat Carla Bruni



paris adalah keterbukaan
paris adalah panorama tanpa kelambu
kaukah itu, carla?

dengan apa lagi mesti dijelaskan
bukankah semua sudah benderang
sejak sarkozy meminangmu?

kenapa harus carla?
kenapa persoalkan masa lalu
bukankah sejarah adalah sesuatu yang telanjur
dan hanya sekali lewat?

carla bruni, carla bruni
apa arti ibu negara bagimu
selain gincu dan gula-gula?

sudahlah carla
sesuatu yang telanjur
biarlah berlalu
biarlah berlalu

paris adalah carla
yang telanjang
di bawah menara eiffel
yang tegang
dan kaku berdiri

sudah lama sekali
sudah lama sekali

tapi tubuhmu jadi menu politik
yang empuk
untuk goyang sarkozy
hingga terkapar
dan tak berdaya
sama sekali

carla bruni, carla bruni
paris adalah tubuh
yang saling menelanjangi

fotografer
wartawan
politikus
media massa
uang
pasar
pelukis
pedagang
penyair
semua
ingin
menelanjangimu, carla

jangan menangis, carla

yang disoal
adalah yang telanjur
dan yang sudah


Citayam, 23 Desember 2008
Asep Sambodja

Jumat, 19 Desember 2008

Sepatu buat Bush


dua juta rakyat Irak yang mati
kini menjelma sepatu
yang ingin mencium mukamu, Bush

kau menolak ciuman itu
kau memalingkan wajahmu, Bush
karena yang ingin menciummu
hanyalah sepatu
hanya sepatu!

apa yang berharga pada wajahmu, Bush?
hingga sepatu demikian bernafsu
untuk menciummu
dan mungkin menidurkanmu
selama-lamanya

apa yang berharga dari kekuasaanmu, Bush?
kalau pada akhirnya
kado yang terbaik untukmu hanyalah sepatu
yang akan melekat di wajahmu
di wajahmu!

dua juta rakyat Irak yang mati
oleh pasukan yang kau kerahkan ke ladang minyak itu
kini menjelma sepatu
yang meruntuhkan harga dirimu
sebagai seorang laki-laki.

Citayam, Desember 2008
Asep Sambodja

Sabtu, 13 Desember 2008

Hobi Presidenku






















Presiden pertama
Ternyata suka kawin
Lagi dan lagi...

Presiden kedua
Ternyata suka mancing
Walau air keruh

Presiden ketiga
Ternyata suka tinggal di Jerman
Ketimbang di Citayam

Presiden keempat
Ternyata suka jalan-jalan
Sambil berteka-teki

Presiden kelima
Ternyata suka diam
Ada atau tak ada masalah

Presiden keenam
Ternyata suka menyanyi
Sambil berantas korupsi

Apakah presidenku nanti
Menyantuni fakir miskin
Dan anak-anak telantar?

Citayam, 2008
Asep Sambodja

Sabtu, 06 Desember 2008

Requiem: Atjeh 041226






sungguh singkat ini cerita
sesingkat hidup di dunia


sungguh tragis ini berita
tsunami sapukan satu bangsa

sungguh dalam ini derita
seperti luka tak ada habisnya



Citayam, Desember 2004
Asep Sambodja

Puisi Buat Kang Bondet




kang, cerita malin kundang
yang kita dengar
berabad-abad lalu
harus ditafsir ulang
mulai detik ini
saat kau rayakan
ulang tahunmu

cerita itu
sarat dominasi perempuan
terhadap laki-laki

biarpun laki-laki merantau
biarpun laki-laki berburu
biarpun laki-laki berhasil
biarpun laki-laki maju
biarpun laki-laki sukses di rantau
toh ia jadi batu

Jadi batu!

oleh seorang perempuan tua...


Citayam, 2008
Asep Sambodja

Rabu, 03 Desember 2008

Kabar buat Aulia




kau memang kawan yang baik, aulia
kau selalu minta kabar baik dariku
jarang ada orang sepertimu

hampir setiap malam kau pun menyapaku
hanya kata-kata indah yang keluar dari hatimu
betapa senangnya aku padamu

kini aku bersaksi:
di malam jumat itu
ketika kau menyapa
aku tengah membaca
novel tebal
hingga ludes dalam semalam
ya, dalam semalam!

kini kau pun tahu
setelah kau cerita makan lasagna
kau dengar tawa
dua malaikat di sampingku, haha

“Terus... terus...
kalian bersenang-senang terus ya,”
katamu
seperti suara gerutu
dari mulut penuh cerutu

tidak aulia,
kami tidak bersenang-senang
kami hanya ikuti titahmu
dari jazirah para nabi itu
kami berlatih sampai berdarah-darah
sampai tepar
sampai lapar…

sampai pada suatu malam
muncul seorang perempuan berdaster
dan nobra
dan berteriak:

“Woi, berisik, ganggu orang tidur saja!”


Citayam,
malam-malam menjelang pementasan Dhemit

yang penuh makna. 2008.
Asep Sambodja