
: Kepada M. Syafii Anwar dan Riris K. Toha-Sarumpaet
aku berada di persimpangan jalan
tak tahu harus berbuat apa
karena aku tak berdaya
kala siang, aku merasa gersang
seorang ibu datang menangisi tubuhku
ia mengaliri doa-doa kristiani
demi membasahi tubuhku yang gersang
kala malam, aku merasa kegelapan
seorang ayah datang menyedihkan tubuhku
ia mengaliri doa-doa islami
demi terangnya jalan yang harus kulalui
bagaimanapun cara mereka berdoa
mereka memberi dengan ikhlas
demi aku
demi jalanku
angin tetap saja berhembus
dan air tetap saja mengalir
kemana angin pergi? entahlah
tapi air kan pergi ke muara
aku takjub pada doa-doa
bagaimanapun caranya
Citayam, 10 September 2009
Asep Sambodja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar