Rabu, 25 Maret 2009

Permintaan Maaf untuk Lelakiku



karya Erlinda


Maaf…
Jika aku selalu mengikuti jejak langkahmu
Jika aku selalu menuruti setiap perkataanmu
Jika aku terlalu setia padamu

Aku memang benar-benar membutuhkanmu, sayang
Karena...
Kau memang suamiku
Kau memang belahan jiwaku

Maaf...
Aku tidak bisa berpisah dengan dirimu
Walau keadaan selalu membuat kita berpisah
Walau orang-orang selalu menghendaki kita mati

Tapi...
Aku selalu mengharapkanmu
Aku selalu menunggumu
Aku selalu menantimu

Maaf...
Jika aku bukan wanita seperti dulu di matamu
Jika aku menjadi pelacur di matamu
Jika aku menjadi budak seks di matamu

Maaf...
Jika aku memberikan vaginaku kepada pria-pria itu
Jika mereka juga terpesona dengan vaginaku
Menghujamkannya dengan sebatang tongkat kayu

Maaf...
Jika aku merelakan payudaraku menjadi sarapan
Pria-pria itu
Jika mereka juga senang mempermainkan putingku
Dan tentu saja mereka kagum pada payudaraku
Mengalirinya dengan sebuah pembangkit listrik

Maaf…
Jika aku tidak tahu siapa dirimu sebenarnya
Jika aku yang kemudian selalu menafkahimu
Jika aku yang selalu memenuhi keinginanmu

Maaf...
Jika vagina ini tidak mampu menampung spermamu lagi
Jika payudara ini tidak bisa digenggam tanganmu lagi
Jika payudara dan vagina ini sudah tidak bisa
Memuaskan nafsumu lagi

Maaf...
Karena aku terlalu setia
Karena aku terlalu berharap
Menantimu
Hingga kau datang
Hingga kau kembali...

Sekali lagi maaf...
Payudara dan vaginaku bukan lagi untukmu
Bukan untuk para prajurit
Bukan untuk para maniak seks
Bukan juga untuk para lelaki

Maaf…
Hanya untuk wanita!


* Erlinda adalah mahasiswa Program Studi Belanda FIB UI.

Tidak ada komentar: