Jumat, 01 Januari 2010

Dari Penyair Cyborg untuk Gus Dur




In Memoriam: Gus Dur

di ujung 2009
kau dijemputNya, Gus
hujan di luar gerimis
hujan di dalam menangis
mengiringi kepergianmu

semua tertunduk
dan berdoa untukmu, Gus
untuk tempat terbaik
dan mulia di sisiNya

rakyat sungguh mencintaimu
dan menyayangimu, Gus
kau telah memberi contoh terbaik
bagaimana selesaikan tragedi 65
bagaimana selesaikan konflik israel

“gitu aja kok repot.”

tapi di ujung 2009
kau pergi
ketika rakyat belum sempat melihat fajar
menyinari negeri ini

selamat jalan, Gus
doa kami selalu untukmu

Citayam, 30 Desember 2009
ASEP SAMBODJA


Kembang Api
: gus dur

2010 kembang api telah kau sulut lebih dini
di angkasa pijaran cahayanya memecah ke penjuru kesadaran
berubah menjadi ribuan kisah kebajikan

2010 kembang api kau nyalakan lebih lekas
sejak dulu sebelum masa depan mengamini
seluruh kata-katamu

2010 kembang api mu tak akan pernah padam
bahkan setelah selaksa jiwa lelah oleh pesta semalaman
dan menemukan hari esok tak berubah seperti kemarin

2010 kembang api kau sulut lebih dini
Menerangi jalan persemayamanmu.

31/12
TULUS WIJANARKO


Gus
:/Gus Dur

keluasan sorga itu telah menunggumu gus
berkat tapak jejak tebaran hikmah
jadi selimut kabut meruah tangga
menghantar ke istana kebesaran tuhan
teriring alfatihah yang menjadi madah

gus, ajaran hidupmu kan tetap purnama
lestari menembus lubuk-lubuk jauh
menjadi benih di pusaran buih
lahirkan generasi pantang menyerah
di lapak-lapak bangsa yang sedang mengarah panah
ke jantung-jantung gairah
demokrasi, seperti yang kau titah

gus, ketika kau tiba di sisi altar tuhan
sampaikan permohonan kita
sebagai anak-anak bangsa
katakan: "cinta akan kemanusiaan jangan cepat di tarik ke aras langit!
hingga kita segera menjelma ternak-ternak tanpa nilai
kembali ke abad kelam
tenggelam ke pusar bumi, kembali

gus, mungkin hanya doa iringkan tatap sebagai penghantar
kau kembali ke haribaan
menyempurnakan perjalanan
karena mula asal berada di genggaman
Tuhan!

Bandung,31 Desember 2009
RAMA PRABU


Selamat Jalan

seorang tokoh telah pergi ke langit
gerakan akar rumput liar kehilangan

guyonan politik bergaya ngekik
tersimpan dalam hati pengikutnya

nyanyian anak jalanan semakin parau
debu kemerdekaan jadi bayangan

dan orang makin yakin, perjuangan
membela kepentingan orang miskin

Amsterdam, 30/12/2009
HERI LATIEF


Kami Melepasmu dengan Suka dan Rela
: Gus Dur

kami berkabung tersebab cinta. cintamu pada manusia, pada semesta. kami ingin melepas perjalananmu dengan suka dan rela, tetapi lidah kami hampa rasa, gugur kata-kata.

kami ingin mengantarmu memasuki gerbang cahaya, pintu perjalananmu selanjutnya. tapi kami hanya kuasa tersedu, tak mampu menggandeng tanganmu.

kami berkabung tersebab cinta. kami melepasmu dengan suka dan rela, seperti tawamu yang lepas dan rela, seperti mata kami yang ikhlas menghujankan air mata.

TEGUH SETIAWAN PINANG


Kehilangan

Ketika dia ada
Seakan dia tak perlu selalu ada
Ketika dia pergi
Seakan dia tak perlu harus pergi

Seusai mentari membenamkan diri
Dan dikala merah senja tersapa malam
Ada linangan air mata membasah pipi
Ada kepergian yang tak mungkin lekam

Ketika dia kaku
Seakan tak perlu ada rasa galau
Ketika dia membiru
Seakan mengharu biru dada bergemuru

Setangkai bunga semerbak
Mengiringi langkah pilu
Membungkus putih sebujur haru
Bagai tak percaya mata membelalak

Sejuta doa penghantar
Walau hati tak begitu rela
Hanya untuk sekedar menghibur
Dari dirimu yang selalu mengundang tawa

Selamat jalan
Sebab ada tuhan menunggumu
Menanti sedikit ceplosan lelucon
Menikmati indahnya surga tuhanmu

Toddopuli
31 Des 2009
MUHAMMAD SIRUL HAQ